Kurasa telah bosan waktu temani hidupku
Tiada terhitung detiknya didentingkan pada ku
Masih saja ku bingung mencari diriku
Kuyakin berjuta petuah telah mengkoyak hati
Tiada terkira curahan Nya ntuk kirimkan kasih
Kenapa lagi ku cari rasa semu duniawi
Berbaris catatan kelam selimuti jiwaku
Bercucur dosa busuk basahi ragaku
Bagaimana bisa ku selalu yakin masuk surga Mu
Hanya sebatang rokok lah kan mampu hapusi tanya ku
Hanya seulas kemunafikan lah kan menahan kerterpurukan ku
Tuhan maafkanlah aku
Kamis, 17 Maret 2011
Rabu, 05 Januari 2011
rindu
lama ku berdiri di sini
menatap bias jingga petang
renungi perginya mentari
nanar ku menanti mencari
menunggu sosok di batas bentang
kosongi jiwa di ujung hari
sesak ku maknai sebuah janji
melepas segenggam lekang
rindui berbagi beban diri
kau memang tak kembali lagi
menatap bias jingga petang
renungi perginya mentari
nanar ku menanti mencari
menunggu sosok di batas bentang
kosongi jiwa di ujung hari
sesak ku maknai sebuah janji
melepas segenggam lekang
rindui berbagi beban diri
kau memang tak kembali lagi
Kamis, 30 Desember 2010
beRUBAH
Ku hardik tatap wajah mu
Kapan kau mau beRUBAH?
Dingin sorot mata mu
Isyaratkan ambisi mu
Ku tanya cengkeraman tangan mu
Kapan sebenarnya kau akan beRUBAH
Kuatnya genggaman kuasa mu
Yakinkan kemunafikan mu
Ku bisikan lembut hati mu
kapan kau mau beRUBAH
Kerasnya dinding rasa mu
Tulikan telinga jiwa mu
Sebenarnya ingin
keras ku tampar wajah mu
kuat ku tepis tangan mu
buas ku cabik hati mu
Tapi ku percaya
Tuhan lebih halus sentuh pipi mu
Tuhan lebih lembut raih jemari mu
Tuhan lebih hangat cairkan hati mu
Ku ingin saat ini hanya lah
Tiupkan nafas kesabaran untuk mu
Rangkaikan untaian doa bagi mu
Di atas sajadah kasih ku pada mu
Kapan kau mau beRUBAH?
Dingin sorot mata mu
Isyaratkan ambisi mu
Ku tanya cengkeraman tangan mu
Kapan sebenarnya kau akan beRUBAH
Kuatnya genggaman kuasa mu
Yakinkan kemunafikan mu
Ku bisikan lembut hati mu
kapan kau mau beRUBAH
Kerasnya dinding rasa mu
Tulikan telinga jiwa mu
Sebenarnya ingin
keras ku tampar wajah mu
kuat ku tepis tangan mu
buas ku cabik hati mu
Tapi ku percaya
Tuhan lebih halus sentuh pipi mu
Tuhan lebih lembut raih jemari mu
Tuhan lebih hangat cairkan hati mu
Ku ingin saat ini hanya lah
Tiupkan nafas kesabaran untuk mu
Rangkaikan untaian doa bagi mu
Di atas sajadah kasih ku pada mu
Jumat, 01 Oktober 2010
kurindui malam
tersaput cerah mentari
kejar bayang hidup pagi
berbait syukur meratap
hadirkan sederet harap
muka lama berangsur sirna
meninggalkan ceita usang
muka baru mulai berceloteh
munculkan janji mimpi menoreh
amarah baru mulai menyalak
takuti patung-patung bernyawa
sudahi saja segera semuanya
tenggelamkan saja dalam malam
karena kusadari kini...
hanya malam lah masih peduli mimpi
kejar bayang hidup pagi
berbait syukur meratap
hadirkan sederet harap
muka lama berangsur sirna
meninggalkan ceita usang
muka baru mulai berceloteh
munculkan janji mimpi menoreh
amarah baru mulai menyalak
takuti patung-patung bernyawa
sudahi saja segera semuanya
tenggelamkan saja dalam malam
karena kusadari kini...
hanya malam lah masih peduli mimpi
Kamis, 12 Agustus 2010
HAPUSI BAYANG
Maafkan jika ku angkat kaki
Ampuni bila ku terlukis bayang
Lama serasa ku hiasi ruang hati
Hingga sedetak ku hapusi harap
Ku tahu bait mu kan merintih
Ku paham senandung mu kan hilang
Pelan perlahan semuanya kan sunyi
Dentangnya pun akan beranjak diam
Lambat melaun apinya kan mengecil
Tinggalkan rindu kesumat tiada padam
Ampuni bila ku terlukis bayang
Lama serasa ku hiasi ruang hati
Hingga sedetak ku hapusi harap
Ku tahu bait mu kan merintih
Ku paham senandung mu kan hilang
Pelan perlahan semuanya kan sunyi
Dentangnya pun akan beranjak diam
Lambat melaun apinya kan mengecil
Tinggalkan rindu kesumat tiada padam
Langganan:
Postingan (Atom)