ABOUT MY BLOG

Foto saya
Bila malam datang kuingin tidak salahkan matahari karena tlah tinggalkan bumi, tapi.. ku pun tak marah pada bulan karena enggan untuk muncul... KARENA KU HANYALAH SEMILIR MALAM

Minggu, 28 Februari 2010

PATUNG BATU

sudah kubilang bukan tentang kamu
tulisan ini hanyalah pesonifikasiku

sudah kubilang bukan perasaan aku
bait-bait ini hanyalah omong kosongku

sudah kubilang bukan tentang kita dan kami
guratan ini hanyalah hiasan imajinasinya

kenapa masih kau tatap bola mata ku
tidak kah kau percaya kata-kata ku

bagaimana kau menoleh lagi pada ku
bisa kah kau tinggalkan saja diri ku

mengapa kau meratap melutut pada ku
tiada kah jalang-jalang selain aku

tangisi saja diriku
ku kan tertawai duka mu

caci maki saja aku
ku kan tampar mulut mu

tahukah kamu
aku bukan pujangga mu
tapi patung batu mu

PADAMU NEGERI

Negeri ini bukan lagi negeri impian
ratapan tertahan sebagai kenyataan

Tanah ini bukan lagi tanah dongeng
kesenduan tertanam sebagai kemunafikan

Jiwa ini bukan lagi jiwa pahlawan
kesombongan terasa sebagai kebiasaan

Raga ini bukan lagi raga pengorbanan
keterpurukan tertancap sebagai tertawaan

Kemerdekaan ini bukan lagi kebebasan
keinginan terjajah sebagai kepentingan

Kami ini bukan lagi kita
kebersamaan tertebas keakuan

Padamu Negeri
Kami bertanya

Padamu Negeri
Kami bersaksi

Padamu Negeri
Kami menanti

Bagimu Negeri
Jiwa mati kamiiii

AT...ATU...ATUUUH

Dingin mencekat
gundah mengkarat

Ingin merekat
nafsu mendekat

Goda menguat
suka mencuat

Rasa melekat
nikmat merambat

Dosa menjilat
malaikat mendamprat...

Jumat, 26 Februari 2010

BEDEBAH KU MU

saat ini ku ada di sela batas malam
berdiri diantara redup sorot gemintang
tersembul dibalik hembus rokok menggumpal

di pinggir jalan ku terdampar sepi
temui kenangan indah bersama bidadari
bayangmu serasa tertinggal temaniku di sini

di trotoar ini masih tercium nafas binalmu
gelitik kupingku tembusi tembok-tembok birahiku
sekedar untuk melepas dentuman hasrat-hasrat lelakiku

begitu berat melepas sosok dirimu
pinggir jalan ini jadi pengobat rinduku
berdiri di sini untuk panggil bayangmu selalu

Senin, 22 Februari 2010

terlahir kembali

terlahir dalam suci anugerah
merengek kagetkan dunia nyata
mencari jalan kehidupan fana

berjuta langkah tertapak indah
lupakan saja beribu duka lara
ampuni saja beribu dosa sempurna

tetapkan pandang panjang terbentang
lakukan terbaik untuk susuri kesabaran
hidupkan makna kekecewaan bagi suatu impian

bahagiakan sebuah kehidupan
semenjak itu kau kan tersenyum kembali

belajarlah dari kehidupan
semenjak itu kau kan terlahirkan kembali

Selasa, 16 Februari 2010

dewi kebodohan

seorang wanita cari sebuah cinta
mengaisi hari harapkan setetes rasa
mendua bagi sebuah cinta menyakitkan

berbagai kasih dengan bayang sejati
berpeluh mesra nikmati sentuhan hati
mengumbar balas bagi serpih-serpih sepi

berbisik rayu rasuki mimpi semua lelaki
menelusupi kepalsuan indahnya duniawi
memuaskan benci berbalut kata-kata suci

seorang wanita tersenyum penuh arti
tiada mengerti kebodohan warnai diri
seiring kebanggaan puja puji bagai dewi

Senin, 15 Februari 2010

BYE

jangan tangisi diri ku
seakan ku cintai kamu

jangan marahi diri ku
seakan ku butuh nasehat mu

jangan tuduh diri ku
seakan ku curi hati mu

janga tertawai diri ku
seakan ku suka pada mu

jangan manjai diri ku
seakan ku sayangi kamu

jangan peluk cium erat diriku
karena ku hanya ingin pamit pada mu

Minggu, 14 Februari 2010

KASIH SAYANG

kasih sayang
terberai dalam ikatan
menyatu di ujung kebersamaan

kasih sayang
terhimpit ketika dibutuhkan
melapang saat diberikan

kasih sayang
terhujat kala dikenangkan
menyanjung di batas impian

kasih sayang
tersobek di ujung pengkianatan
merajut di balik kejujuran

kasih sayang
terpatahkan di perjalanan hari
menguat tatkala menghitungi waktu

kasih sayang
kutunggu dikau di ujung hati
kala hitam putih tlah berbaur

Selasa, 09 Februari 2010

gurat biru

kini, cintamu bagaikan air garam
perciki perih sayatan hati terluka
seleret tapi menyakitkan jiwa

kini, sucinya cinta serasa bernoda
kini, janji setia kotori genggaman rasa
setitik tapi tak kuasa terhapuskan

kemarin, betapa ku menyayangimu
kini, betapa kau terlalu menyakitiku
kini, tlah tertulis di guratan biru kita

dulu, begitu dalam panah asmara tertancap
kini, kukira ku pun tak kuasa mencabutnya
tapi, panah itu sengaja kau patahkan begitu saja

setetes air mata tak mampu kan obati
seucap maaf tak setulus setianya janji
maafkan jika ku pergi putusi takdir ini

semoga kau temui bahagia bersama dirinya

Senin, 08 Februari 2010

Bedebah mu

lantang ku teriak melolong panjang
di bayang beranjaknya senja kala
menantang temaram matahari tenggelam

lepas semua amarah membara
di kelamnya cerita pencundang
mencabik selembar sajadah terbentang

latah ku tangisi isi dunia
di goresan regukan gelinjang
melenguh setetes puncak kenikmatan

lemah ku temani jiwa bimbang
di sujud inginnya pengampunan
mencium telapak kaki Sang Pemilik Malam

Bedebah ku

ratapi saja hidup mu
biar sedihmu jadi setiamu

gandeng terus inginmu
biar kecewamu jadi bayangmu

rayu saja cintamu
biar rasamu itu memujamu

kejar saja mimpimu
biar indahmu hantui jagamu

tunjukan tegar sedihmu
kala manusia kagumimu

tunjukan muka manismu
kala malaikat menyapamu

kerlingkan matamu
kala iblis mengajakmu

tapi...

harusnya kau tundukan kepalamu
saat Tuhan menyayangi ruh mu

Minggu, 07 Februari 2010

aku dan aku

Ku bosan jadi api
hanya kau butuhkan di dinginnya sayang

Ku bosan jadi air
hanya kau inginkan saat hausnya jiwa

Ku bosan jadi udara
hanya kau cari saat harap temui hampa

Ku bosan jadi tanah
hanya kau lewati saat lemah menginjak

cobalah jadi aku
maka kau kan tahu

cobalah jadi Tuhan ku
maka kau harusnya lebih tahu

tiada maaf bagi ku

berat rasanya maafkan diri
tapi semuanya tlah terjadi

hampa rasa sesal sendiri
tiada akan terampuni lagi

coba balikan semua rasa-rasa ini
tiada hampiri ketersiksaan bathin

tolong lupakan diri ini

akan berat untukmu
lebih berat bagiku
ampuni diri ini

tolong pahami diri ini

bukan ku membencimu
tapi ku benci diriku
telah kehilangan arti

susahkah kau pahami?

beri kesempatan akhir bagiku
ampuni titik sesal diri ku
lebih baik tinggalkanku

maaf kan diri dan bayangku

Rabu, 03 Februari 2010

teman ku ngamen di simpang jalan

berkumpul di ujung jalanan
jauh dari layak kehidupan

bermain di persimpangan nyawa
melepas tawa pada batas duka

hanya untuk menunggu waktu...

ketuk jendela hidup lainnya
ulurkan harap recehan mulia

hanya untuk jalani kenyataan...

harusnya bapak ku mereka
lelaki berjas punya tahta

harusnya ibu ku mereka
wanita bergincu suka belanja

harusnya teman ku mereka
bocah cengeng bebaju kemewahan

tapi...
hanya dia teman setia ku
hanya dia ibu kesayanganku
hanya dia bapak kebangganku
satu dalam peran sosoknya

selalu mendongengkan malam
selalu menyanyikan senja

nanti...
waktu matahari terik menyengat
kan ku kenalkan dia denganmu

besok...
saat malam dingin hening mendera
kan ku ajak dia bermain bersamamu

tapi...
hanya satu ku pinta dengan hormat
jangan kau takut dekat dirinya

bapak, ibu dan temanku itu bernama DERITA

satu dan satu

satu masih ku cari
ku cari dan terus kucari

satu ucap
sering kuteriakan dalam getir
sering kulepas bersama takdir

satu rasa
kurang kurasakan saat tertawa
selalu kulupakan waktu bersama

satu makna
jarang kubelai lembut helaiannya
sering kulupa beserta Penciptanya

satu dalam satu...
bahagia dalam kata
terucap berasa
teralami bermakna

satu bahagia...
dalam ucap, rasa dan makna

Selasa, 02 Februari 2010

aku dan sebatang kamu

cling...
sebatang kunyalakan lagi

gemeretak api membakar
pelan terhisap kepastian
mengaliri jiwa terasa

batang demi batang
temani di setiap makna
kawani setia suka duka

saat batang tiada tersisa
ku cari di tiap sudut dunia
betapa lekat satu dalam jiwa

banyak orang membenci kita
mencibir kita tiada berharga
campakan makna bijak manusia

kita buronan berbahaya
harus tersembunyi ntuk bersama
hadirkan sisi mulianya jiwa kita

biarkan saja mereka tertawai kita
biarkan saja mereka kotbahi kita
biarkan saja mereka mencaci kita
sadarilah mereka hanya separuh dunia

cling...
sebatang kunyalakan lagi

bebaskan rasamu dari sempitnya kotak
bebaskan rasaku dari himpitan dunia

hari ini

awalnya dari kemarin,
seekor burung di dahan kamboja
bangunkan raga dari mimpi burukku

awalnya dari kemarin,
bunga kamboja menampakan kuncupnya
ingatkan kuncup harapan dunia nyataku

awalnya dari kemarin,
ku buka hariku dului mentari bersinar
ku hirup indahnya hasrat garis nadirku

hari ini,
ku rindu hari kemarin
walau burung itu tiada hadir
walau kuncup itu jadi layu

Senin, 01 Februari 2010

BELLADARI

bidadari turun dari istana
pelan menapak di lekuk mega
cantik melenggok terbelai angin

elok paras tersenyum malu
berbalut rambut panjang terurai
bertebar pesona sibakan pandang

saat alam berbisik melembut
kagumi molek lekuk keagungan
serasa semua tunduk menegun

berpasang tangan ingin merengkuh
bawa sebuah hati berkayuh merindu
untuk menjaga senyum sang bidadari

sebuah hati kini tlah menyapamu
selamat datang putri khayangan