ABOUT MY BLOG

Foto saya
Bila malam datang kuingin tidak salahkan matahari karena tlah tinggalkan bumi, tapi.. ku pun tak marah pada bulan karena enggan untuk muncul... KARENA KU HANYALAH SEMILIR MALAM

Kamis, 30 Desember 2010

beRUBAH

Ku hardik tatap wajah mu
Kapan kau mau beRUBAH?
Dingin sorot mata mu
Isyaratkan ambisi mu

Ku tanya cengkeraman tangan mu
Kapan sebenarnya kau akan beRUBAH
Kuatnya genggaman kuasa mu
Yakinkan kemunafikan mu

Ku bisikan lembut hati mu
kapan kau mau beRUBAH
Kerasnya dinding rasa mu
Tulikan telinga jiwa mu

Sebenarnya ingin
keras ku tampar wajah mu
kuat ku tepis tangan mu
buas ku cabik hati mu

Tapi ku percaya
Tuhan lebih halus sentuh pipi mu
Tuhan lebih lembut raih jemari mu
Tuhan lebih hangat cairkan hati mu

Ku ingin saat ini hanya lah
Tiupkan nafas kesabaran untuk mu
Rangkaikan untaian doa bagi mu
Di atas sajadah kasih ku pada mu

Jumat, 01 Oktober 2010

kurindui malam

tersaput cerah mentari
kejar bayang hidup pagi

berbait syukur meratap
hadirkan sederet harap

muka lama berangsur sirna
meninggalkan ceita usang

muka baru mulai berceloteh
munculkan janji mimpi menoreh

amarah baru mulai menyalak
takuti patung-patung bernyawa

sudahi saja segera semuanya
tenggelamkan saja dalam malam

karena kusadari kini...
hanya malam lah masih peduli mimpi

Kamis, 12 Agustus 2010

HAPUSI BAYANG

Maafkan jika ku angkat kaki
Ampuni bila ku terlukis bayang

Lama serasa ku hiasi ruang hati
Hingga sedetak ku hapusi harap

Ku tahu bait mu kan merintih
Ku paham senandung mu kan hilang

Pelan perlahan semuanya kan sunyi
Dentangnya pun akan beranjak diam

Lambat melaun apinya kan mengecil
Tinggalkan rindu kesumat tiada padam

Kamis, 24 Juni 2010

lengkap sudah

Lengkap sudah...

mulut tersedak pilu
dahak getir menyumpal
tergigit kebisuan keadaan

hati membujur kaku
lebam biru mengepal
terbentur ketakutan impian

kaki terikat lesu
pincang tapak menjejal
tersandung ketentuan jalanan

Lengkap sudah...
terbungkam di bibir kebohongan
tertepikan di tengah percintaan
terhenti di laju kehidupan

Selasa, 15 Juni 2010

Penjara Hari

Saat embun mulai berpudar
Ku terbangun lengking ayam negeri
Tertegun kehilangan lukisan mimpi

Kala bumi sibuk berputar
Ku terdiam mematung kosong
Terpaku bayang gelap matahari

Waktu jingga petang meranum
Ku tertinggal langkah kehidupan
Tertatap mata tajam burung hantu

Terbersit tanya gelayuti benak
Kapan ku bisa terbangkan jiwa ini
Jauh melayang tinggalkan penjara hari

Minggu, 13 Juni 2010

CINTA

masih saja ku sebut cinta
sebuah perasaan tanpa hangatnya pelukan
sejuta suka berbalaskan beribu-ribu duka

masih saja ku genggam cinta
sebuah kenyataan bertolak mimpi indah
sekeping asa berkalang debu kehidupan

masih saja ku rindui cinta
sebuah penantian nadir tiada berbatas
sesosok bayang berdiri pongah melenggang

masih saja ku tangisi cinta
setetes air mata basahi nestapa gila
seleret luka sukma perih ternganga

walau lama ku lupakan cinta
sedetak waktu tiada mau menghilang
seruang takdir penjarakanku pada sebuah jiwa

Jumat, 04 Juni 2010

Mengertilah

bagiku...
hanyalah sebuah perjalanan
menatap seutas garis kehidupan

bagimu...
hanyalah sebuah penantian
menunggu sedetak waktu kebisuan

bagi Tuhan...
hanyalah sehembus nafas percintaan
memberi sedalam nadir kemanusiaan

perasaan tlah lebihi kenyataan
terasa pilu tiada berkesudahan
hamparkan berjuta umpatan kesabaran

kenyataan tlah lebihi kesabaran
terlihat rapuh tanpa rajutan asa
hancurkan dinding petuah kemunafikan

mengertilah...

Senin, 24 Mei 2010

dipuja sembah

gantung kan sedikit dusta
terikat di bayang muka lama

usir sejenak penat keraguan
tertahan di ruang kepekatan

hirup aroma kenikmatan malam
terbuka merekah kelopak indera

jalan tlah terbelok halus meretas
tinggali berpuluh pesan sang bunda

nafas tlah telentang rebah
tangan tlah nakal menjamah
nafsu terakhir dipuja sembah

Minggu, 23 Mei 2010

HUJAN MALAM INI

sekarang sejatinya...
ku benci dengarkan rintik mu
ku muak hembusan dingin mu
ku bosan rasakan basah mu

pernah sebenarnya...
ku sadari jernihnya tetes mu
ku pahami belaian hawa mu
ku rindukan harumnya hadir mu

tapi itu dulu bukan sekarang...

wahai hujan...
jangan hadir lagi besok malam
cukup malam ini kau siksa jiwa

wahai hujan...
datang mu ingatkan sosok dirinya
kamu, aku dan dia terangkai mesra

wahai hujan...
dia tlah pergi jauh tiada kan datang
tega nian kau hampiriku dalam kesendirian

wahai hujan...
tolong pahami rasa ku bagi sebuah impian
ku hanya ingin jika kau datang bersamanya

BUTA, BISU, TULI

serasa pensil tumpul
jari ini tlah tersudut
tunggui sesal hidup

serasa lontar kosong
hati ini tlah terpotong
tumbali nafsu garong

serasa nadi terhenti
darah ini tlah memutih
coreti semangat insani

jejak-jejak harus ku hapusi
bayang-bayang ingin ku tutupi
mimpi-mimpi hanya ku ratapi

ternyata kini ku sadari
aku buta, bisu dan tuli

Senin, 12 April 2010

KU PADA

lama hatiku tiada tergetar
menyisiri gurun kenafikan
meniti jalan suram kebimbangan

tiba ku pada sebongkah kesombongan
menutupi lorong jalan puncak impian
membendung kegilaan ku pada takdir

lama mata lelakiku nanar
menatap bayang sucinya damar
membuatku bosan pada kegagalan

benci ku pada sebuah nama
marah ku pada seutas cinta
kecewa ku pada setetes kilaf

Rabu, 07 April 2010

takut kehilangan cinta Mu

Tuhan maafkan diriku
lama rasanya ku nafikan sayang Mu
lama ku enggan sujud dihadap Mu

Tuhan ampuni diriku
sering ku caci sosok kebesaran Mu
sering ku tertawai makna hadir Mu

Tuhan...

ku tahu Kamu tak butuh tangis ku
tapi jiwa ku kini ingin menangis di kaki Mu

Tuhan...
ku paham Kamu tak butuh pujian ku
tapi hati ku kini rindu sentuhan nama Mu

Tuhan...
ijinkan sekali ini ku mengingat Mu
bukan ku takut siksa balasan Mu
hanya ku takut kehilangan cinta Mu

Selasa, 30 Maret 2010

PUTIHKU ternyata HITAMKU

hitam bagaikan kekuatan sepi,
putih hanyalah kelembutan arti...
kadang cinta menyentuh hitam agar memutih,
tapi kadang cinta juga yang meronai putih jadi menghitam,,,

sepi hanyalah ruang jiwa
arti bagaikan nuansa hati...
kadang cinta mengusir sepi melalui sebuah arti
tapi kadang cinta menggoreskan arti di kala sepi,,,

lelah hati,
luruhkan jiwa...
hadirkan sepi,
hilangkan arti...
putihku ternyata hitamku

Minggu, 28 Februari 2010

PATUNG BATU

sudah kubilang bukan tentang kamu
tulisan ini hanyalah pesonifikasiku

sudah kubilang bukan perasaan aku
bait-bait ini hanyalah omong kosongku

sudah kubilang bukan tentang kita dan kami
guratan ini hanyalah hiasan imajinasinya

kenapa masih kau tatap bola mata ku
tidak kah kau percaya kata-kata ku

bagaimana kau menoleh lagi pada ku
bisa kah kau tinggalkan saja diri ku

mengapa kau meratap melutut pada ku
tiada kah jalang-jalang selain aku

tangisi saja diriku
ku kan tertawai duka mu

caci maki saja aku
ku kan tampar mulut mu

tahukah kamu
aku bukan pujangga mu
tapi patung batu mu

PADAMU NEGERI

Negeri ini bukan lagi negeri impian
ratapan tertahan sebagai kenyataan

Tanah ini bukan lagi tanah dongeng
kesenduan tertanam sebagai kemunafikan

Jiwa ini bukan lagi jiwa pahlawan
kesombongan terasa sebagai kebiasaan

Raga ini bukan lagi raga pengorbanan
keterpurukan tertancap sebagai tertawaan

Kemerdekaan ini bukan lagi kebebasan
keinginan terjajah sebagai kepentingan

Kami ini bukan lagi kita
kebersamaan tertebas keakuan

Padamu Negeri
Kami bertanya

Padamu Negeri
Kami bersaksi

Padamu Negeri
Kami menanti

Bagimu Negeri
Jiwa mati kamiiii

AT...ATU...ATUUUH

Dingin mencekat
gundah mengkarat

Ingin merekat
nafsu mendekat

Goda menguat
suka mencuat

Rasa melekat
nikmat merambat

Dosa menjilat
malaikat mendamprat...

Jumat, 26 Februari 2010

BEDEBAH KU MU

saat ini ku ada di sela batas malam
berdiri diantara redup sorot gemintang
tersembul dibalik hembus rokok menggumpal

di pinggir jalan ku terdampar sepi
temui kenangan indah bersama bidadari
bayangmu serasa tertinggal temaniku di sini

di trotoar ini masih tercium nafas binalmu
gelitik kupingku tembusi tembok-tembok birahiku
sekedar untuk melepas dentuman hasrat-hasrat lelakiku

begitu berat melepas sosok dirimu
pinggir jalan ini jadi pengobat rinduku
berdiri di sini untuk panggil bayangmu selalu

Senin, 22 Februari 2010

terlahir kembali

terlahir dalam suci anugerah
merengek kagetkan dunia nyata
mencari jalan kehidupan fana

berjuta langkah tertapak indah
lupakan saja beribu duka lara
ampuni saja beribu dosa sempurna

tetapkan pandang panjang terbentang
lakukan terbaik untuk susuri kesabaran
hidupkan makna kekecewaan bagi suatu impian

bahagiakan sebuah kehidupan
semenjak itu kau kan tersenyum kembali

belajarlah dari kehidupan
semenjak itu kau kan terlahirkan kembali

Selasa, 16 Februari 2010

dewi kebodohan

seorang wanita cari sebuah cinta
mengaisi hari harapkan setetes rasa
mendua bagi sebuah cinta menyakitkan

berbagai kasih dengan bayang sejati
berpeluh mesra nikmati sentuhan hati
mengumbar balas bagi serpih-serpih sepi

berbisik rayu rasuki mimpi semua lelaki
menelusupi kepalsuan indahnya duniawi
memuaskan benci berbalut kata-kata suci

seorang wanita tersenyum penuh arti
tiada mengerti kebodohan warnai diri
seiring kebanggaan puja puji bagai dewi

Senin, 15 Februari 2010

BYE

jangan tangisi diri ku
seakan ku cintai kamu

jangan marahi diri ku
seakan ku butuh nasehat mu

jangan tuduh diri ku
seakan ku curi hati mu

janga tertawai diri ku
seakan ku suka pada mu

jangan manjai diri ku
seakan ku sayangi kamu

jangan peluk cium erat diriku
karena ku hanya ingin pamit pada mu

Minggu, 14 Februari 2010

KASIH SAYANG

kasih sayang
terberai dalam ikatan
menyatu di ujung kebersamaan

kasih sayang
terhimpit ketika dibutuhkan
melapang saat diberikan

kasih sayang
terhujat kala dikenangkan
menyanjung di batas impian

kasih sayang
tersobek di ujung pengkianatan
merajut di balik kejujuran

kasih sayang
terpatahkan di perjalanan hari
menguat tatkala menghitungi waktu

kasih sayang
kutunggu dikau di ujung hati
kala hitam putih tlah berbaur

Selasa, 09 Februari 2010

gurat biru

kini, cintamu bagaikan air garam
perciki perih sayatan hati terluka
seleret tapi menyakitkan jiwa

kini, sucinya cinta serasa bernoda
kini, janji setia kotori genggaman rasa
setitik tapi tak kuasa terhapuskan

kemarin, betapa ku menyayangimu
kini, betapa kau terlalu menyakitiku
kini, tlah tertulis di guratan biru kita

dulu, begitu dalam panah asmara tertancap
kini, kukira ku pun tak kuasa mencabutnya
tapi, panah itu sengaja kau patahkan begitu saja

setetes air mata tak mampu kan obati
seucap maaf tak setulus setianya janji
maafkan jika ku pergi putusi takdir ini

semoga kau temui bahagia bersama dirinya

Senin, 08 Februari 2010

Bedebah mu

lantang ku teriak melolong panjang
di bayang beranjaknya senja kala
menantang temaram matahari tenggelam

lepas semua amarah membara
di kelamnya cerita pencundang
mencabik selembar sajadah terbentang

latah ku tangisi isi dunia
di goresan regukan gelinjang
melenguh setetes puncak kenikmatan

lemah ku temani jiwa bimbang
di sujud inginnya pengampunan
mencium telapak kaki Sang Pemilik Malam

Bedebah ku

ratapi saja hidup mu
biar sedihmu jadi setiamu

gandeng terus inginmu
biar kecewamu jadi bayangmu

rayu saja cintamu
biar rasamu itu memujamu

kejar saja mimpimu
biar indahmu hantui jagamu

tunjukan tegar sedihmu
kala manusia kagumimu

tunjukan muka manismu
kala malaikat menyapamu

kerlingkan matamu
kala iblis mengajakmu

tapi...

harusnya kau tundukan kepalamu
saat Tuhan menyayangi ruh mu

Minggu, 07 Februari 2010

aku dan aku

Ku bosan jadi api
hanya kau butuhkan di dinginnya sayang

Ku bosan jadi air
hanya kau inginkan saat hausnya jiwa

Ku bosan jadi udara
hanya kau cari saat harap temui hampa

Ku bosan jadi tanah
hanya kau lewati saat lemah menginjak

cobalah jadi aku
maka kau kan tahu

cobalah jadi Tuhan ku
maka kau harusnya lebih tahu

tiada maaf bagi ku

berat rasanya maafkan diri
tapi semuanya tlah terjadi

hampa rasa sesal sendiri
tiada akan terampuni lagi

coba balikan semua rasa-rasa ini
tiada hampiri ketersiksaan bathin

tolong lupakan diri ini

akan berat untukmu
lebih berat bagiku
ampuni diri ini

tolong pahami diri ini

bukan ku membencimu
tapi ku benci diriku
telah kehilangan arti

susahkah kau pahami?

beri kesempatan akhir bagiku
ampuni titik sesal diri ku
lebih baik tinggalkanku

maaf kan diri dan bayangku

Rabu, 03 Februari 2010

teman ku ngamen di simpang jalan

berkumpul di ujung jalanan
jauh dari layak kehidupan

bermain di persimpangan nyawa
melepas tawa pada batas duka

hanya untuk menunggu waktu...

ketuk jendela hidup lainnya
ulurkan harap recehan mulia

hanya untuk jalani kenyataan...

harusnya bapak ku mereka
lelaki berjas punya tahta

harusnya ibu ku mereka
wanita bergincu suka belanja

harusnya teman ku mereka
bocah cengeng bebaju kemewahan

tapi...
hanya dia teman setia ku
hanya dia ibu kesayanganku
hanya dia bapak kebangganku
satu dalam peran sosoknya

selalu mendongengkan malam
selalu menyanyikan senja

nanti...
waktu matahari terik menyengat
kan ku kenalkan dia denganmu

besok...
saat malam dingin hening mendera
kan ku ajak dia bermain bersamamu

tapi...
hanya satu ku pinta dengan hormat
jangan kau takut dekat dirinya

bapak, ibu dan temanku itu bernama DERITA

satu dan satu

satu masih ku cari
ku cari dan terus kucari

satu ucap
sering kuteriakan dalam getir
sering kulepas bersama takdir

satu rasa
kurang kurasakan saat tertawa
selalu kulupakan waktu bersama

satu makna
jarang kubelai lembut helaiannya
sering kulupa beserta Penciptanya

satu dalam satu...
bahagia dalam kata
terucap berasa
teralami bermakna

satu bahagia...
dalam ucap, rasa dan makna

Selasa, 02 Februari 2010

aku dan sebatang kamu

cling...
sebatang kunyalakan lagi

gemeretak api membakar
pelan terhisap kepastian
mengaliri jiwa terasa

batang demi batang
temani di setiap makna
kawani setia suka duka

saat batang tiada tersisa
ku cari di tiap sudut dunia
betapa lekat satu dalam jiwa

banyak orang membenci kita
mencibir kita tiada berharga
campakan makna bijak manusia

kita buronan berbahaya
harus tersembunyi ntuk bersama
hadirkan sisi mulianya jiwa kita

biarkan saja mereka tertawai kita
biarkan saja mereka kotbahi kita
biarkan saja mereka mencaci kita
sadarilah mereka hanya separuh dunia

cling...
sebatang kunyalakan lagi

bebaskan rasamu dari sempitnya kotak
bebaskan rasaku dari himpitan dunia

hari ini

awalnya dari kemarin,
seekor burung di dahan kamboja
bangunkan raga dari mimpi burukku

awalnya dari kemarin,
bunga kamboja menampakan kuncupnya
ingatkan kuncup harapan dunia nyataku

awalnya dari kemarin,
ku buka hariku dului mentari bersinar
ku hirup indahnya hasrat garis nadirku

hari ini,
ku rindu hari kemarin
walau burung itu tiada hadir
walau kuncup itu jadi layu

Senin, 01 Februari 2010

BELLADARI

bidadari turun dari istana
pelan menapak di lekuk mega
cantik melenggok terbelai angin

elok paras tersenyum malu
berbalut rambut panjang terurai
bertebar pesona sibakan pandang

saat alam berbisik melembut
kagumi molek lekuk keagungan
serasa semua tunduk menegun

berpasang tangan ingin merengkuh
bawa sebuah hati berkayuh merindu
untuk menjaga senyum sang bidadari

sebuah hati kini tlah menyapamu
selamat datang putri khayangan

Minggu, 31 Januari 2010

ambil kembali jiwa mu

lama kuhampar perenungan
satu persatu kerikil terpisahkan
tertimbang di dua telapak tangan

dua prinsip dalam beda
dua ingin dalam sumbang
dua nurani dalam tentangan

sahabat...

sudah saatnya diakhiri
akhir dalam penghormatan
bagi mimpi panjang tertunda

sudah saatnya disudahi
sudah cukup berkeindahan
bagi nikmat tiada berkesudahan

mungkin menyakitkan
bagi suatu rasa sesaat telah tersesat

mungkin membahagiakan
bagi suatu hikmah panjang masih terbentang

sahabat...

jangan menoleh lagi
bila hanya ntuk sebuah tanya
"kenapa kau lakukan ini?"

bagiku...
engkau sosok sahabat sejatiku
manakala jiwa mu bebas dari bayangku

bagiku...
engkau sosok sahabat baikku
manakala bathin mu bebas untuk memarahiku

bagiku...
engkau sosok sahabat dekatku
manakala ruang dan waktu telah kau satukan

ambil kembali tanggalan jiwa mu
pakailah di saat dunia menyambutmu

Marahi sang malaikat

mendengar tidak harus berteriak, karena...

seungkap kata hanyalah kebohongan
maknai sebuah pemberontakan jiwa

seungkap kata hanyalah kemuslihatan
warnai sebuah petualangan terkisah

seungkap kata hanyalah kebodohan
tutupi sebuah pembenaran suasana

menyimak tidak harus bergejolak, karena...

seutas diam bukanlaah kelemahan
tukangi sebuah keberanian semu

seutas diam tak lebih renungan
telusupi sebuah kekeliruan nyata

seutas diam hanyalah kebijakan
naungi sebuah kesombongan rapuh

memberi tidak harus menerima, karena...

beribu umpatan adalah kerinduan tulus
ulangi berjuta masa terlewat

beribu umpatan adalah keikhlasan lurus
luruhi berjuta perhatian melekat

beribu umpatan adalah keindahan kudus
pandangi berjuta kecewa didapat

memang ini bukanlah kebenaran
hanya sebuah usaha pembelajaran
di saat sang malaikat pun tercekat

Sabtu, 30 Januari 2010

bidadari berbayang dosa

sebuah rasa kau ungkapkan
kidungkan cintamu pada lelaki

kau sampaikan rasa berbalut hitam
tantangi norma suci berjejal kata

kau ungkapkan cinta menggelepar
kutuki birahi terlepas menghempas

sebuah rasa kau atas namakan cinta
kau agungkan berirama lantunan goda

wahai kau, bidadari...
sahabatku...

tahukah bahwa seharusnya cinta terungkapkan berbait bening
bagaikan embun di sejuk sabda-sabda Penciptanya

tahukah bahwa sesungguhnya cinta tersampaikan berkilau mulia
bagaikan menyemu cermin-cermin wajah Tuhan mu

karena cinta hanya lantunkan ambang keagungan

sahabat...

harusnya rasa cinta beningnya sebuah panggilan

sahabat....

harusnya rasa cinta mulianya sebuah ketegaran

harus dan seharusnya telah kau maknai...

sahabat...

tak bisakah rasa itu kau singkirkan perlahan
sekedar tampakkan separoh wajah bidadarimu

bidadari...

tak mau kah kau tundukan hitamnya rasa
karena hitam bukanlah warna kasih jiwa

bidadari...

sia-sia saja kau tunggangi birahi cinta
karena cinta kan matikan nuansa anggunmu

bidadari...

maafkan aku atas nama jiwamu
kau bukan lah sosok kekasihku

percuma kau telanjangi jiwa mu
hanya pecundangi belas kasihan ku

sahabat ku...

harusnya dirimu sang bidadari
dengan segenggam rasa kasih suci

harusnya dirimu seonggok pengertian
dengan sebongkah rasa penghormatan

maafkan bila ku menutup hati
ku hanya ingatkan raga berbayang dosa

APALAGI CINTA

sepenggal waktu tersisa
seutas perjalanan tercipta
berkeping senyum tercetak
hiasi prasasti masa

sederet kisah merana
lewati jajaran luka berasa
berbait gundah tergurat
redupi bingarnya mimpi

kasih teruslah mengalir
tuangilah kusutnya simpul cinta
bersihkanlah jasad kotor pecundang asmara

sayang bangkitlah tidurmu
kejarlah larinya durjana cinta
ikatkanlah kembalinya patahnya rasa kecewa

hidup bukanlah pengadilan cinta
tapi cinta bagaikan penjara hidup...
bagi mereka penafik berhala sukma

HANYA DI BATAS MATA

ketika mata bertatap
manjakan gejolak terpendam

tatkala wajah tersenyum
runtuhkan tatanan keraguan

baca berjuta percikan jelita
cobakan pahami batas keyakinan

selami hati sendu terpendam
goyahkan pintu ruang kegalauan

ingin tangan ini mengusap
sepasang pipi terlalu membasah
sekedar sentuhi air kesedihan

ingin bibir ini mengecup
kening terberai sejuntai rambut
sekedar alirkan setangkup sayang

sayang, dongakan wajahmu
coba lihat sepasang mataku
temukan bias pelita hatiku
untuk sinari gelapnya duka mu

Jumat, 29 Januari 2010

CINTA BICARALAH

terombang-ambing resah menggundah
terseret gulungan ketidakpercayaanmu

terasa berat kaki-kaki bertahan
tergerus arus putihnya butiran perasaanmu

diam bukanlah dustanya cinta
tapi bicaraku bukanlah bijaknya rasa

jujur bukanlah tandanya sayang
namun teriaku hanyalah kemunafikan

rayuan tak lebih kebohongan makna
tatkala tuturku tidaklah merunut dusta

biarkan dulu kumenangisi keadaan
biarkan saja kuumpati kekosongan
ntuk gantikan tangisan kebodohan

Senin, 25 Januari 2010

AKU DAN KAMU, ADA DAN TIADA

KENAPA AKU BUKAN YANG LAIN?
karena kau mau sekedar berbagi waktu denganku...

KENAPA HARUS KE AKU, KU KAN BUKAN ORANG BIJAK?
karena kau tiada memutusi terhadap apa yang kuceritakan...

KENAPA HARUS PADAKU, AKU KAN HANYA DIAM MENATAP MULUTMU?
kau sabar mendengar dengan dalamnya hati...
kau sabar menyimak dengan ketulusan...
kau telah mampu menolong jiwaku hanya dengan sorot matamu...

KENAPA KEHADIRANKU, AKU KAN ANTARA ADA DAN TIADA?
kau sebenarnya selalu ada untukku...
karena telah tersimpan, walau hanya sebuah goresan di ruang hatiku...

LUPAKAN LAH AKU SAJA...
bersamamu adalah saat-saat yang indah dalam hidupku...
karena hadirmu selalu kunantikan...walau dalam sebuah harap

TIADA SUATU PUN KU PUNYA YANG BISA KU BERIKAN PADAMU, BAHKAN SEBUAH CINTA...
seribu duka dapat dihapus, cukup dengan seulas senyummu...
ingin aku bisa melakukan pada jiwa lain, seperti yang kau berikan padaku...
itu lah cinta yang kau ajarkan...

Sabtu, 23 Januari 2010

FRIEND

You may not have ever seen me
But you know that I am here.
You can feel me in your heart
As you enter each new day.

I will always be there for you
I am your friend.

Someone to share the good times
As well as the bad.
I make no judgments by what you say
I just listen with my heart and
Hope to be of help in anyway I can.

I will be there for you now and forever
And always please remember
I am your friend!

(note: it's not my poem, but i love it)

Jumat, 15 Januari 2010

WHY....

ku padukan langkahku di waktu mu
ku rangkaikan suasanaku di hati mu
ku bagikan bahagiaku dengan mu
ku letakan segala kebaikanku pada mu

kini semuanya berlalu bagai angin malam
aroma anggunmu serasa tiada mau tinggal

maafkan aku tak mampu pahami mu
harusnnya serasa mudah ntuk direngkuh
tapi ternyata berat ntuk digenggam

jika suatu saat nanti di dirimu
tiada lagi sahabat hampirimu
ingat lah ku menunggu sahabatku...

ku rindukan saat-saat itu

Minggu, 10 Januari 2010

AKU SEORANG PENGECUT

Membingkai sepasang matamu
Masuki sebuah hati retakmu

Menyisipkan sedikit rasaku
Membuka himpitan bimbangmu

Menyentuh dinding keterpurukanmu
Menggetarkan jiwa tidur panjangku

Menorehkan bahagia mendalam sukmamu
Membangunkan harapan berseminya cintaku

Ingin kuambil setetes air matamu
untuk basahi keringnya kehidupanku

Ingin kuminta manisnya senyummu
untuk hangatkan bekunya dinding hatiku

Keresahan selalu sesalkan mimpiku
Disaat indahnya lengkapi takdirku

Kemarahan selalu mencabik waktuku
Disaat ketidakberdayaan mencibirku

Bayang masa lalu begitu menyakitkan
Jatuhkan harapanku dalam kepinganmu

Ingin sekali kutuang tinta emasku
diatas lembaran hari esokku dan dirimu

Tuhan apa sebenarnya ingin Mu?
Jawab Mu selalu kutunggu...

Selasa, 05 Januari 2010

sepasang mata berbinar

sepasang mata berbinar
kutemukan dalam bening polos wajah dirinya

terukir sejuta tawa riang
dalam setiap kebebasan kaki-kaki mungilnya

senandung lagu teralun pelan
dalam setiap sunggingan liar bibir jiwanya

mata itu pernah sekali redup
tatkala amarahku harus hampirinya

air matanya pernah menetes
takala duniaku tak pahami dunianya

tangisnya pernah pecah
manakala sorot mataku hujam jiwanya

maafkan bidadari kecilku
ku tlah robek makna rasamu
untuk sekedar bermain bersamaku

kusadar betapa jernih binarmu
tak seharusnya kurusak damai duniamu
untuk sekedar ingin maknai hidupmu

memang amarahku adalah sayangku, tapi...
tak seharusnya tertuju untukmu
seharusnya kulempar jauh darimu

sepasang mata berbinar
kujanji slalu sayangi jiwamu
kujanji akan selami jiwamu