gantung kan sedikit dusta
terikat di bayang muka lama
usir sejenak penat keraguan
tertahan di ruang kepekatan
hirup aroma kenikmatan malam
terbuka merekah kelopak indera
jalan tlah terbelok halus meretas
tinggali berpuluh pesan sang bunda
nafas tlah telentang rebah
tangan tlah nakal menjamah
nafsu terakhir dipuja sembah
Senin, 24 Mei 2010
Minggu, 23 Mei 2010
HUJAN MALAM INI
sekarang sejatinya...
ku benci dengarkan rintik mu
ku muak hembusan dingin mu
ku bosan rasakan basah mu
pernah sebenarnya...
ku sadari jernihnya tetes mu
ku pahami belaian hawa mu
ku rindukan harumnya hadir mu
tapi itu dulu bukan sekarang...
wahai hujan...
jangan hadir lagi besok malam
cukup malam ini kau siksa jiwa
wahai hujan...
datang mu ingatkan sosok dirinya
kamu, aku dan dia terangkai mesra
wahai hujan...
dia tlah pergi jauh tiada kan datang
tega nian kau hampiriku dalam kesendirian
wahai hujan...
tolong pahami rasa ku bagi sebuah impian
ku hanya ingin jika kau datang bersamanya
ku benci dengarkan rintik mu
ku muak hembusan dingin mu
ku bosan rasakan basah mu
pernah sebenarnya...
ku sadari jernihnya tetes mu
ku pahami belaian hawa mu
ku rindukan harumnya hadir mu
tapi itu dulu bukan sekarang...
wahai hujan...
jangan hadir lagi besok malam
cukup malam ini kau siksa jiwa
wahai hujan...
datang mu ingatkan sosok dirinya
kamu, aku dan dia terangkai mesra
wahai hujan...
dia tlah pergi jauh tiada kan datang
tega nian kau hampiriku dalam kesendirian
wahai hujan...
tolong pahami rasa ku bagi sebuah impian
ku hanya ingin jika kau datang bersamanya
BUTA, BISU, TULI
serasa pensil tumpul
jari ini tlah tersudut
tunggui sesal hidup
serasa lontar kosong
hati ini tlah terpotong
tumbali nafsu garong
serasa nadi terhenti
darah ini tlah memutih
coreti semangat insani
jejak-jejak harus ku hapusi
bayang-bayang ingin ku tutupi
mimpi-mimpi hanya ku ratapi
ternyata kini ku sadari
aku buta, bisu dan tuli
jari ini tlah tersudut
tunggui sesal hidup
serasa lontar kosong
hati ini tlah terpotong
tumbali nafsu garong
serasa nadi terhenti
darah ini tlah memutih
coreti semangat insani
jejak-jejak harus ku hapusi
bayang-bayang ingin ku tutupi
mimpi-mimpi hanya ku ratapi
ternyata kini ku sadari
aku buta, bisu dan tuli
Langganan:
Postingan (Atom)