Lengkap sudah...
mulut tersedak pilu
dahak getir menyumpal
tergigit kebisuan keadaan
hati membujur kaku
lebam biru mengepal
terbentur ketakutan impian
kaki terikat lesu
pincang tapak menjejal
tersandung ketentuan jalanan
Lengkap sudah...
terbungkam di bibir kebohongan
tertepikan di tengah percintaan
terhenti di laju kehidupan
Kamis, 24 Juni 2010
Selasa, 15 Juni 2010
Penjara Hari
Saat embun mulai berpudar
Ku terbangun lengking ayam negeri
Tertegun kehilangan lukisan mimpi
Kala bumi sibuk berputar
Ku terdiam mematung kosong
Terpaku bayang gelap matahari
Waktu jingga petang meranum
Ku tertinggal langkah kehidupan
Tertatap mata tajam burung hantu
Terbersit tanya gelayuti benak
Kapan ku bisa terbangkan jiwa ini
Jauh melayang tinggalkan penjara hari
Ku terbangun lengking ayam negeri
Tertegun kehilangan lukisan mimpi
Kala bumi sibuk berputar
Ku terdiam mematung kosong
Terpaku bayang gelap matahari
Waktu jingga petang meranum
Ku tertinggal langkah kehidupan
Tertatap mata tajam burung hantu
Terbersit tanya gelayuti benak
Kapan ku bisa terbangkan jiwa ini
Jauh melayang tinggalkan penjara hari
Minggu, 13 Juni 2010
CINTA
masih saja ku sebut cinta
sebuah perasaan tanpa hangatnya pelukan
sejuta suka berbalaskan beribu-ribu duka
masih saja ku genggam cinta
sebuah kenyataan bertolak mimpi indah
sekeping asa berkalang debu kehidupan
masih saja ku rindui cinta
sebuah penantian nadir tiada berbatas
sesosok bayang berdiri pongah melenggang
masih saja ku tangisi cinta
setetes air mata basahi nestapa gila
seleret luka sukma perih ternganga
walau lama ku lupakan cinta
sedetak waktu tiada mau menghilang
seruang takdir penjarakanku pada sebuah jiwa
sebuah perasaan tanpa hangatnya pelukan
sejuta suka berbalaskan beribu-ribu duka
masih saja ku genggam cinta
sebuah kenyataan bertolak mimpi indah
sekeping asa berkalang debu kehidupan
masih saja ku rindui cinta
sebuah penantian nadir tiada berbatas
sesosok bayang berdiri pongah melenggang
masih saja ku tangisi cinta
setetes air mata basahi nestapa gila
seleret luka sukma perih ternganga
walau lama ku lupakan cinta
sedetak waktu tiada mau menghilang
seruang takdir penjarakanku pada sebuah jiwa
Jumat, 04 Juni 2010
Mengertilah
bagiku...
hanyalah sebuah perjalanan
menatap seutas garis kehidupan
bagimu...
hanyalah sebuah penantian
menunggu sedetak waktu kebisuan
bagi Tuhan...
hanyalah sehembus nafas percintaan
memberi sedalam nadir kemanusiaan
perasaan tlah lebihi kenyataan
terasa pilu tiada berkesudahan
hamparkan berjuta umpatan kesabaran
kenyataan tlah lebihi kesabaran
terlihat rapuh tanpa rajutan asa
hancurkan dinding petuah kemunafikan
mengertilah...
hanyalah sebuah perjalanan
menatap seutas garis kehidupan
bagimu...
hanyalah sebuah penantian
menunggu sedetak waktu kebisuan
bagi Tuhan...
hanyalah sehembus nafas percintaan
memberi sedalam nadir kemanusiaan
perasaan tlah lebihi kenyataan
terasa pilu tiada berkesudahan
hamparkan berjuta umpatan kesabaran
kenyataan tlah lebihi kesabaran
terlihat rapuh tanpa rajutan asa
hancurkan dinding petuah kemunafikan
mengertilah...
Langganan:
Postingan (Atom)