bahagia adalah misteri dalam diri ku
tak kan mau tersadar walau tlah tiada
Tiada ingin dengar bersedihnya jiwaku
hidup satu ratap beribu makna sabda
ku ingin rasakan selama habisnya waktu
menutup mata tiada pisahkan rasa di dada
bahagia rengkuh dalam regukan nyawaku
tak kan kubiarkan padamnya belaian sorga
bahagia ikat dalam kasih nadi darahku
tiada membungkam jeritan gelora menggoda
(sebuah makna dari seonggok sujud malam)
Jumat, 27 November 2009
Rabu, 25 November 2009
BILA AKU TELAH JADI ANGIN
bila aku tiada
maafkanlah
bila aku hilang
biasakanlah
bila aku sunyi
biarkanlah
bila tlah saatnya
akhirilah
(untuk sebuah bintang)
maafkanlah
bila aku hilang
biasakanlah
bila aku sunyi
biarkanlah
bila tlah saatnya
akhirilah
(untuk sebuah bintang)
Selasa, 24 November 2009
JADIKAN RAHASIA KITA BERDUA
biarkan saja hati berbicara
jangan pernah buka mulutmu
biarkan saja diam bersetubuh
jangan biarkan angin berbisik
biarkan saja mata berisyarat
jangan pernah sekilas berkejap
bicaralah pada hatimu
pancarkan dalam hatiku
percuma kita teriak
kita lah perasaan itu
percuma orang bicara
mereka lah kebisuan itu
(cukup kita yang berbahagia)
jangan pernah buka mulutmu
biarkan saja diam bersetubuh
jangan biarkan angin berbisik
biarkan saja mata berisyarat
jangan pernah sekilas berkejap
bicaralah pada hatimu
pancarkan dalam hatiku
percuma kita teriak
kita lah perasaan itu
percuma orang bicara
mereka lah kebisuan itu
(cukup kita yang berbahagia)
Senin, 23 November 2009
CERMIN
sebuah cermin bekas
tertempel di tembok bias
sekilas wajah tak jelas
mengumbar memoar majas
setetes air mata resah
tertempel hembusan kisah
dan kini...
sebuah cermin buram
menatap tembok kusam
(jangan bersedih sobat)
tertempel di tembok bias
sekilas wajah tak jelas
mengumbar memoar majas
setetes air mata resah
tertempel hembusan kisah
dan kini...
sebuah cermin buram
menatap tembok kusam
(jangan bersedih sobat)
Minggu, 22 November 2009
sepi tanpa mu
kemarin masih terbayang
gelayut tanganmu
kemarin masih terngiang
manjanya bisikanmu
kemarin masih terlihat
bersitan bahagiamu
kemarin dan sekarang
sekarang makin bergetar
pancarkan surgamu
sekarang makin terasa
ungkapan hidupmu
sekarang makin nyata
bayangan mimpimu
sekarang dan besok
besok makin berharap
belaian kasihmu
besok makin bersiap
langkahkan hariku
besok makin berasa
celoteh kidungmu
ku berharap
suatu masa
satukan matahari
leburkan jiwa
ntuk bersua
dalami relung dunia
ku berharap
suatu malam
satukan bintang
sempurnakan raga
ntuk bersama
tauti setapak dosa
gelayut tanganmu
kemarin masih terngiang
manjanya bisikanmu
kemarin masih terlihat
bersitan bahagiamu
kemarin dan sekarang
sekarang makin bergetar
pancarkan surgamu
sekarang makin terasa
ungkapan hidupmu
sekarang makin nyata
bayangan mimpimu
sekarang dan besok
besok makin berharap
belaian kasihmu
besok makin bersiap
langkahkan hariku
besok makin berasa
celoteh kidungmu
ku berharap
suatu masa
satukan matahari
leburkan jiwa
ntuk bersua
dalami relung dunia
ku berharap
suatu malam
satukan bintang
sempurnakan raga
ntuk bersama
tauti setapak dosa
Kamis, 19 November 2009
KEHIDUPAN
satu per satu muncul...
melangkah pelan tertatih
kehidupan terus saja berjalan
beri sehirup makna udara
terima sejuta rasa hidup
beri setetes makna air
terima sejuta kesabaran
satu per satu hilang...
tercerai musnah tersapih
kehidupan tiada bisa hentikan
tinggal sepenggal makna kata
temui sejuta lembar kenangan
tinggal seklumit makna cinta
temui sejuta kasih sayang
bukan berarti ku lupakan semua
bahwa.....
cinta adalah hidupnya kehidupan
hanyalah sebait nasehat untuk seorang sahabatku
melangkah pelan tertatih
kehidupan terus saja berjalan
beri sehirup makna udara
terima sejuta rasa hidup
beri setetes makna air
terima sejuta kesabaran
satu per satu hilang...
tercerai musnah tersapih
kehidupan tiada bisa hentikan
tinggal sepenggal makna kata
temui sejuta lembar kenangan
tinggal seklumit makna cinta
temui sejuta kasih sayang
bukan berarti ku lupakan semua
bahwa.....
cinta adalah hidupnya kehidupan
hanyalah sebait nasehat untuk seorang sahabatku
Rabu, 18 November 2009
KAMPUNG DAUN
lekuk setapak meninggi
membasah bercurah gerimis
dingin selusupi suasana
ramaikan nuansa malam
gemerlap temaram dimar
mengedip hidupi bayang
terduduk lelah raga
kudapi aneka rasa
(suatu malam di kampung daun, bandung)
membasah bercurah gerimis
dingin selusupi suasana
ramaikan nuansa malam
gemerlap temaram dimar
mengedip hidupi bayang
terduduk lelah raga
kudapi aneka rasa
(suatu malam di kampung daun, bandung)
Selasa, 17 November 2009
sekuntum untukmu
mawar putih, tergenggam jemariku
lekat mengukir ikatan sayang
wangi semerbak, wajah sang bidadariku
merenggut ribuan ciptaan Sang Kuasa
terpaut asa merona, merintih laraku
mencabut mimpi sebuah pesona
duhai sang dewi keanggunan
terimalah sekuntum kesucian arti
duhai sang peri jiwa perkasa
terimalah sebongkah kerendahan hati
haruskah kesunyian ini terus tersembunyi
jawab saja dalam untaian mimpi-mimpi hari
lekat mengukir ikatan sayang
wangi semerbak, wajah sang bidadariku
merenggut ribuan ciptaan Sang Kuasa
terpaut asa merona, merintih laraku
mencabut mimpi sebuah pesona
duhai sang dewi keanggunan
terimalah sekuntum kesucian arti
duhai sang peri jiwa perkasa
terimalah sebongkah kerendahan hati
haruskah kesunyian ini terus tersembunyi
jawab saja dalam untaian mimpi-mimpi hari
Senin, 16 November 2009
KUTEMUKAN KAU
kau begitu anggun
mengetuk jendela laraku
sapa hangatmu
menyobek jaring asmaraku
senyum manismu
melukis mimpi hariku
sebuah ketegaran hidup
warnai cerita ronamu
derai tawamu
menggugah sepi hidupku
ulurkan tanganku
rajut hari bahagiamu
ini rasa terlarangku
ini hanyalah pelarianmu
(sweet inspiration)
mengetuk jendela laraku
sapa hangatmu
menyobek jaring asmaraku
senyum manismu
melukis mimpi hariku
sebuah ketegaran hidup
warnai cerita ronamu
derai tawamu
menggugah sepi hidupku
ulurkan tanganku
rajut hari bahagiamu
ini rasa terlarangku
ini hanyalah pelarianmu
(sweet inspiration)
Minggu, 08 November 2009
BAYANG-BAYANG GILA
Udara kubiarkan diam
Meresapi relung senja
Terusik sekelebat bayang-bayang
Sesosok duka terluka
Udara kubiarkan mendesah
Mendengar ratapan malam
Terusik tangisan bayang-bayang
Sesosok jiwa merana
Udara kubiarkan resah
Memandang tatapan nanar
Terusik rayuan bayang-bayang
Sesosok raga menggelinjang
Udara kubiarkan berjalan
Mengikuti jejak temaram
Terusik lambaian bayang-bayang
Sesosok rasa gemeretak
Udara kubiarkan menerpa
Mendengar bualan cerita
Terusik sakitnya bayang-bayang
Sesosok pelukis fatamorgana
Udara telah tertawai malam
Derainya lebihi teriakan genta
Tuk sadarkan bayang-bayang gila
Meresapi relung senja
Terusik sekelebat bayang-bayang
Sesosok duka terluka
Udara kubiarkan mendesah
Mendengar ratapan malam
Terusik tangisan bayang-bayang
Sesosok jiwa merana
Udara kubiarkan resah
Memandang tatapan nanar
Terusik rayuan bayang-bayang
Sesosok raga menggelinjang
Udara kubiarkan berjalan
Mengikuti jejak temaram
Terusik lambaian bayang-bayang
Sesosok rasa gemeretak
Udara kubiarkan menerpa
Mendengar bualan cerita
Terusik sakitnya bayang-bayang
Sesosok pelukis fatamorgana
Udara telah tertawai malam
Derainya lebihi teriakan genta
Tuk sadarkan bayang-bayang gila
Langganan:
Postingan (Atom)