lama kuhampar perenungan
satu persatu kerikil terpisahkan
tertimbang di dua telapak tangan
dua prinsip dalam beda
dua ingin dalam sumbang
dua nurani dalam tentangan
sahabat...
sudah saatnya diakhiri
akhir dalam penghormatan
bagi mimpi panjang tertunda
sudah saatnya disudahi
sudah cukup berkeindahan
bagi nikmat tiada berkesudahan
mungkin menyakitkan
bagi suatu rasa sesaat telah tersesat
mungkin membahagiakan
bagi suatu hikmah panjang masih terbentang
sahabat...
jangan menoleh lagi
bila hanya ntuk sebuah tanya
"kenapa kau lakukan ini?"
bagiku...
engkau sosok sahabat sejatiku
manakala jiwa mu bebas dari bayangku
bagiku...
engkau sosok sahabat baikku
manakala bathin mu bebas untuk memarahiku
bagiku...
engkau sosok sahabat dekatku
manakala ruang dan waktu telah kau satukan
ambil kembali tanggalan jiwa mu
pakailah di saat dunia menyambutmu
Minggu, 31 Januari 2010
Marahi sang malaikat
mendengar tidak harus berteriak, karena...
seungkap kata hanyalah kebohongan
maknai sebuah pemberontakan jiwa
seungkap kata hanyalah kemuslihatan
warnai sebuah petualangan terkisah
seungkap kata hanyalah kebodohan
tutupi sebuah pembenaran suasana
menyimak tidak harus bergejolak, karena...
seutas diam bukanlaah kelemahan
tukangi sebuah keberanian semu
seutas diam tak lebih renungan
telusupi sebuah kekeliruan nyata
seutas diam hanyalah kebijakan
naungi sebuah kesombongan rapuh
memberi tidak harus menerima, karena...
beribu umpatan adalah kerinduan tulus
ulangi berjuta masa terlewat
beribu umpatan adalah keikhlasan lurus
luruhi berjuta perhatian melekat
beribu umpatan adalah keindahan kudus
pandangi berjuta kecewa didapat
memang ini bukanlah kebenaran
hanya sebuah usaha pembelajaran
di saat sang malaikat pun tercekat
seungkap kata hanyalah kebohongan
maknai sebuah pemberontakan jiwa
seungkap kata hanyalah kemuslihatan
warnai sebuah petualangan terkisah
seungkap kata hanyalah kebodohan
tutupi sebuah pembenaran suasana
menyimak tidak harus bergejolak, karena...
seutas diam bukanlaah kelemahan
tukangi sebuah keberanian semu
seutas diam tak lebih renungan
telusupi sebuah kekeliruan nyata
seutas diam hanyalah kebijakan
naungi sebuah kesombongan rapuh
memberi tidak harus menerima, karena...
beribu umpatan adalah kerinduan tulus
ulangi berjuta masa terlewat
beribu umpatan adalah keikhlasan lurus
luruhi berjuta perhatian melekat
beribu umpatan adalah keindahan kudus
pandangi berjuta kecewa didapat
memang ini bukanlah kebenaran
hanya sebuah usaha pembelajaran
di saat sang malaikat pun tercekat
Sabtu, 30 Januari 2010
bidadari berbayang dosa
sebuah rasa kau ungkapkan
kidungkan cintamu pada lelaki
kau sampaikan rasa berbalut hitam
tantangi norma suci berjejal kata
kau ungkapkan cinta menggelepar
kutuki birahi terlepas menghempas
sebuah rasa kau atas namakan cinta
kau agungkan berirama lantunan goda
wahai kau, bidadari...
sahabatku...
tahukah bahwa seharusnya cinta terungkapkan berbait bening
bagaikan embun di sejuk sabda-sabda Penciptanya
tahukah bahwa sesungguhnya cinta tersampaikan berkilau mulia
bagaikan menyemu cermin-cermin wajah Tuhan mu
karena cinta hanya lantunkan ambang keagungan
sahabat...
harusnya rasa cinta beningnya sebuah panggilan
sahabat....
harusnya rasa cinta mulianya sebuah ketegaran
harus dan seharusnya telah kau maknai...
sahabat...
tak bisakah rasa itu kau singkirkan perlahan
sekedar tampakkan separoh wajah bidadarimu
bidadari...
tak mau kah kau tundukan hitamnya rasa
karena hitam bukanlah warna kasih jiwa
bidadari...
sia-sia saja kau tunggangi birahi cinta
karena cinta kan matikan nuansa anggunmu
bidadari...
maafkan aku atas nama jiwamu
kau bukan lah sosok kekasihku
percuma kau telanjangi jiwa mu
hanya pecundangi belas kasihan ku
sahabat ku...
harusnya dirimu sang bidadari
dengan segenggam rasa kasih suci
harusnya dirimu seonggok pengertian
dengan sebongkah rasa penghormatan
maafkan bila ku menutup hati
ku hanya ingatkan raga berbayang dosa
kidungkan cintamu pada lelaki
kau sampaikan rasa berbalut hitam
tantangi norma suci berjejal kata
kau ungkapkan cinta menggelepar
kutuki birahi terlepas menghempas
sebuah rasa kau atas namakan cinta
kau agungkan berirama lantunan goda
wahai kau, bidadari...
sahabatku...
tahukah bahwa seharusnya cinta terungkapkan berbait bening
bagaikan embun di sejuk sabda-sabda Penciptanya
tahukah bahwa sesungguhnya cinta tersampaikan berkilau mulia
bagaikan menyemu cermin-cermin wajah Tuhan mu
karena cinta hanya lantunkan ambang keagungan
sahabat...
harusnya rasa cinta beningnya sebuah panggilan
sahabat....
harusnya rasa cinta mulianya sebuah ketegaran
harus dan seharusnya telah kau maknai...
sahabat...
tak bisakah rasa itu kau singkirkan perlahan
sekedar tampakkan separoh wajah bidadarimu
bidadari...
tak mau kah kau tundukan hitamnya rasa
karena hitam bukanlah warna kasih jiwa
bidadari...
sia-sia saja kau tunggangi birahi cinta
karena cinta kan matikan nuansa anggunmu
bidadari...
maafkan aku atas nama jiwamu
kau bukan lah sosok kekasihku
percuma kau telanjangi jiwa mu
hanya pecundangi belas kasihan ku
sahabat ku...
harusnya dirimu sang bidadari
dengan segenggam rasa kasih suci
harusnya dirimu seonggok pengertian
dengan sebongkah rasa penghormatan
maafkan bila ku menutup hati
ku hanya ingatkan raga berbayang dosa
APALAGI CINTA
sepenggal waktu tersisa
seutas perjalanan tercipta
berkeping senyum tercetak
hiasi prasasti masa
sederet kisah merana
lewati jajaran luka berasa
berbait gundah tergurat
redupi bingarnya mimpi
kasih teruslah mengalir
tuangilah kusutnya simpul cinta
bersihkanlah jasad kotor pecundang asmara
sayang bangkitlah tidurmu
kejarlah larinya durjana cinta
ikatkanlah kembalinya patahnya rasa kecewa
hidup bukanlah pengadilan cinta
tapi cinta bagaikan penjara hidup...
bagi mereka penafik berhala sukma
seutas perjalanan tercipta
berkeping senyum tercetak
hiasi prasasti masa
sederet kisah merana
lewati jajaran luka berasa
berbait gundah tergurat
redupi bingarnya mimpi
kasih teruslah mengalir
tuangilah kusutnya simpul cinta
bersihkanlah jasad kotor pecundang asmara
sayang bangkitlah tidurmu
kejarlah larinya durjana cinta
ikatkanlah kembalinya patahnya rasa kecewa
hidup bukanlah pengadilan cinta
tapi cinta bagaikan penjara hidup...
bagi mereka penafik berhala sukma
HANYA DI BATAS MATA
ketika mata bertatap
manjakan gejolak terpendam
tatkala wajah tersenyum
runtuhkan tatanan keraguan
baca berjuta percikan jelita
cobakan pahami batas keyakinan
selami hati sendu terpendam
goyahkan pintu ruang kegalauan
ingin tangan ini mengusap
sepasang pipi terlalu membasah
sekedar sentuhi air kesedihan
ingin bibir ini mengecup
kening terberai sejuntai rambut
sekedar alirkan setangkup sayang
sayang, dongakan wajahmu
coba lihat sepasang mataku
temukan bias pelita hatiku
untuk sinari gelapnya duka mu
manjakan gejolak terpendam
tatkala wajah tersenyum
runtuhkan tatanan keraguan
baca berjuta percikan jelita
cobakan pahami batas keyakinan
selami hati sendu terpendam
goyahkan pintu ruang kegalauan
ingin tangan ini mengusap
sepasang pipi terlalu membasah
sekedar sentuhi air kesedihan
ingin bibir ini mengecup
kening terberai sejuntai rambut
sekedar alirkan setangkup sayang
sayang, dongakan wajahmu
coba lihat sepasang mataku
temukan bias pelita hatiku
untuk sinari gelapnya duka mu
Jumat, 29 Januari 2010
CINTA BICARALAH
terombang-ambing resah menggundah
terseret gulungan ketidakpercayaanmu
terasa berat kaki-kaki bertahan
tergerus arus putihnya butiran perasaanmu
diam bukanlah dustanya cinta
tapi bicaraku bukanlah bijaknya rasa
jujur bukanlah tandanya sayang
namun teriaku hanyalah kemunafikan
rayuan tak lebih kebohongan makna
tatkala tuturku tidaklah merunut dusta
biarkan dulu kumenangisi keadaan
biarkan saja kuumpati kekosongan
ntuk gantikan tangisan kebodohan
terseret gulungan ketidakpercayaanmu
terasa berat kaki-kaki bertahan
tergerus arus putihnya butiran perasaanmu
diam bukanlah dustanya cinta
tapi bicaraku bukanlah bijaknya rasa
jujur bukanlah tandanya sayang
namun teriaku hanyalah kemunafikan
rayuan tak lebih kebohongan makna
tatkala tuturku tidaklah merunut dusta
biarkan dulu kumenangisi keadaan
biarkan saja kuumpati kekosongan
ntuk gantikan tangisan kebodohan
Senin, 25 Januari 2010
AKU DAN KAMU, ADA DAN TIADA
KENAPA AKU BUKAN YANG LAIN?
karena kau mau sekedar berbagi waktu denganku...
KENAPA HARUS KE AKU, KU KAN BUKAN ORANG BIJAK?
karena kau tiada memutusi terhadap apa yang kuceritakan...
KENAPA HARUS PADAKU, AKU KAN HANYA DIAM MENATAP MULUTMU?
kau sabar mendengar dengan dalamnya hati...
kau sabar menyimak dengan ketulusan...
kau telah mampu menolong jiwaku hanya dengan sorot matamu...
KENAPA KEHADIRANKU, AKU KAN ANTARA ADA DAN TIADA?
kau sebenarnya selalu ada untukku...
karena telah tersimpan, walau hanya sebuah goresan di ruang hatiku...
LUPAKAN LAH AKU SAJA...
bersamamu adalah saat-saat yang indah dalam hidupku...
karena hadirmu selalu kunantikan...walau dalam sebuah harap
TIADA SUATU PUN KU PUNYA YANG BISA KU BERIKAN PADAMU, BAHKAN SEBUAH CINTA...
seribu duka dapat dihapus, cukup dengan seulas senyummu...
ingin aku bisa melakukan pada jiwa lain, seperti yang kau berikan padaku...
itu lah cinta yang kau ajarkan...
karena kau mau sekedar berbagi waktu denganku...
KENAPA HARUS KE AKU, KU KAN BUKAN ORANG BIJAK?
karena kau tiada memutusi terhadap apa yang kuceritakan...
KENAPA HARUS PADAKU, AKU KAN HANYA DIAM MENATAP MULUTMU?
kau sabar mendengar dengan dalamnya hati...
kau sabar menyimak dengan ketulusan...
kau telah mampu menolong jiwaku hanya dengan sorot matamu...
KENAPA KEHADIRANKU, AKU KAN ANTARA ADA DAN TIADA?
kau sebenarnya selalu ada untukku...
karena telah tersimpan, walau hanya sebuah goresan di ruang hatiku...
LUPAKAN LAH AKU SAJA...
bersamamu adalah saat-saat yang indah dalam hidupku...
karena hadirmu selalu kunantikan...walau dalam sebuah harap
TIADA SUATU PUN KU PUNYA YANG BISA KU BERIKAN PADAMU, BAHKAN SEBUAH CINTA...
seribu duka dapat dihapus, cukup dengan seulas senyummu...
ingin aku bisa melakukan pada jiwa lain, seperti yang kau berikan padaku...
itu lah cinta yang kau ajarkan...
Sabtu, 23 Januari 2010
FRIEND
You may not have ever seen me
But you know that I am here.
You can feel me in your heart
As you enter each new day.
I will always be there for you
I am your friend.
Someone to share the good times
As well as the bad.
I make no judgments by what you say
I just listen with my heart and
Hope to be of help in anyway I can.
I will be there for you now and forever
And always please remember
I am your friend!
(note: it's not my poem, but i love it)
But you know that I am here.
You can feel me in your heart
As you enter each new day.
I will always be there for you
I am your friend.
Someone to share the good times
As well as the bad.
I make no judgments by what you say
I just listen with my heart and
Hope to be of help in anyway I can.
I will be there for you now and forever
And always please remember
I am your friend!
(note: it's not my poem, but i love it)
Jumat, 15 Januari 2010
WHY....
ku padukan langkahku di waktu mu
ku rangkaikan suasanaku di hati mu
ku bagikan bahagiaku dengan mu
ku letakan segala kebaikanku pada mu
kini semuanya berlalu bagai angin malam
aroma anggunmu serasa tiada mau tinggal
maafkan aku tak mampu pahami mu
harusnnya serasa mudah ntuk direngkuh
tapi ternyata berat ntuk digenggam
jika suatu saat nanti di dirimu
tiada lagi sahabat hampirimu
ingat lah ku menunggu sahabatku...
ku rindukan saat-saat itu
ku rangkaikan suasanaku di hati mu
ku bagikan bahagiaku dengan mu
ku letakan segala kebaikanku pada mu
kini semuanya berlalu bagai angin malam
aroma anggunmu serasa tiada mau tinggal
maafkan aku tak mampu pahami mu
harusnnya serasa mudah ntuk direngkuh
tapi ternyata berat ntuk digenggam
jika suatu saat nanti di dirimu
tiada lagi sahabat hampirimu
ingat lah ku menunggu sahabatku...
ku rindukan saat-saat itu
Minggu, 10 Januari 2010
AKU SEORANG PENGECUT
Membingkai sepasang matamu
Masuki sebuah hati retakmu
Menyisipkan sedikit rasaku
Membuka himpitan bimbangmu
Menyentuh dinding keterpurukanmu
Menggetarkan jiwa tidur panjangku
Menorehkan bahagia mendalam sukmamu
Membangunkan harapan berseminya cintaku
Ingin kuambil setetes air matamu
untuk basahi keringnya kehidupanku
Ingin kuminta manisnya senyummu
untuk hangatkan bekunya dinding hatiku
Keresahan selalu sesalkan mimpiku
Disaat indahnya lengkapi takdirku
Kemarahan selalu mencabik waktuku
Disaat ketidakberdayaan mencibirku
Bayang masa lalu begitu menyakitkan
Jatuhkan harapanku dalam kepinganmu
Ingin sekali kutuang tinta emasku
diatas lembaran hari esokku dan dirimu
Tuhan apa sebenarnya ingin Mu?
Jawab Mu selalu kutunggu...
Masuki sebuah hati retakmu
Menyisipkan sedikit rasaku
Membuka himpitan bimbangmu
Menyentuh dinding keterpurukanmu
Menggetarkan jiwa tidur panjangku
Menorehkan bahagia mendalam sukmamu
Membangunkan harapan berseminya cintaku
Ingin kuambil setetes air matamu
untuk basahi keringnya kehidupanku
Ingin kuminta manisnya senyummu
untuk hangatkan bekunya dinding hatiku
Keresahan selalu sesalkan mimpiku
Disaat indahnya lengkapi takdirku
Kemarahan selalu mencabik waktuku
Disaat ketidakberdayaan mencibirku
Bayang masa lalu begitu menyakitkan
Jatuhkan harapanku dalam kepinganmu
Ingin sekali kutuang tinta emasku
diatas lembaran hari esokku dan dirimu
Tuhan apa sebenarnya ingin Mu?
Jawab Mu selalu kutunggu...
Selasa, 05 Januari 2010
sepasang mata berbinar
sepasang mata berbinar
kutemukan dalam bening polos wajah dirinya
terukir sejuta tawa riang
dalam setiap kebebasan kaki-kaki mungilnya
senandung lagu teralun pelan
dalam setiap sunggingan liar bibir jiwanya
mata itu pernah sekali redup
tatkala amarahku harus hampirinya
air matanya pernah menetes
takala duniaku tak pahami dunianya
tangisnya pernah pecah
manakala sorot mataku hujam jiwanya
maafkan bidadari kecilku
ku tlah robek makna rasamu
untuk sekedar bermain bersamaku
kusadar betapa jernih binarmu
tak seharusnya kurusak damai duniamu
untuk sekedar ingin maknai hidupmu
memang amarahku adalah sayangku, tapi...
tak seharusnya tertuju untukmu
seharusnya kulempar jauh darimu
sepasang mata berbinar
kujanji slalu sayangi jiwamu
kujanji akan selami jiwamu
kutemukan dalam bening polos wajah dirinya
terukir sejuta tawa riang
dalam setiap kebebasan kaki-kaki mungilnya
senandung lagu teralun pelan
dalam setiap sunggingan liar bibir jiwanya
mata itu pernah sekali redup
tatkala amarahku harus hampirinya
air matanya pernah menetes
takala duniaku tak pahami dunianya
tangisnya pernah pecah
manakala sorot mataku hujam jiwanya
maafkan bidadari kecilku
ku tlah robek makna rasamu
untuk sekedar bermain bersamaku
kusadar betapa jernih binarmu
tak seharusnya kurusak damai duniamu
untuk sekedar ingin maknai hidupmu
memang amarahku adalah sayangku, tapi...
tak seharusnya tertuju untukmu
seharusnya kulempar jauh darimu
sepasang mata berbinar
kujanji slalu sayangi jiwamu
kujanji akan selami jiwamu
Langganan:
Postingan (Atom)