sepasang mata berbinar
kutemukan dalam bening polos wajah dirinya
terukir sejuta tawa riang
dalam setiap kebebasan kaki-kaki mungilnya
senandung lagu teralun pelan
dalam setiap sunggingan liar bibir jiwanya
mata itu pernah sekali redup
tatkala amarahku harus hampirinya
air matanya pernah menetes
takala duniaku tak pahami dunianya
tangisnya pernah pecah
manakala sorot mataku hujam jiwanya
maafkan bidadari kecilku
ku tlah robek makna rasamu
untuk sekedar bermain bersamaku
kusadar betapa jernih binarmu
tak seharusnya kurusak damai duniamu
untuk sekedar ingin maknai hidupmu
memang amarahku adalah sayangku, tapi...
tak seharusnya tertuju untukmu
seharusnya kulempar jauh darimu
sepasang mata berbinar
kujanji slalu sayangi jiwamu
kujanji akan selami jiwamu
Selasa, 05 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar