sebuah rasa kau ungkapkan
kidungkan cintamu pada lelaki
kau sampaikan rasa berbalut hitam
tantangi norma suci berjejal kata
kau ungkapkan cinta menggelepar
kutuki birahi terlepas menghempas
sebuah rasa kau atas namakan cinta
kau agungkan berirama lantunan goda
wahai kau, bidadari...
sahabatku...
tahukah bahwa seharusnya cinta terungkapkan berbait bening
bagaikan embun di sejuk sabda-sabda Penciptanya
tahukah bahwa sesungguhnya cinta tersampaikan berkilau mulia
bagaikan menyemu cermin-cermin wajah Tuhan mu
karena cinta hanya lantunkan ambang keagungan
sahabat...
harusnya rasa cinta beningnya sebuah panggilan
sahabat....
harusnya rasa cinta mulianya sebuah ketegaran
harus dan seharusnya telah kau maknai...
sahabat...
tak bisakah rasa itu kau singkirkan perlahan
sekedar tampakkan separoh wajah bidadarimu
bidadari...
tak mau kah kau tundukan hitamnya rasa
karena hitam bukanlah warna kasih jiwa
bidadari...
sia-sia saja kau tunggangi birahi cinta
karena cinta kan matikan nuansa anggunmu
bidadari...
maafkan aku atas nama jiwamu
kau bukan lah sosok kekasihku
percuma kau telanjangi jiwa mu
hanya pecundangi belas kasihan ku
sahabat ku...
harusnya dirimu sang bidadari
dengan segenggam rasa kasih suci
harusnya dirimu seonggok pengertian
dengan sebongkah rasa penghormatan
maafkan bila ku menutup hati
ku hanya ingatkan raga berbayang dosa
Sabtu, 30 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar