wahai ilalangku
tawamu pecahkan hariku
candamu tuliskan kisahku
manjamu impikan kasihku
polosmu ketukan hatiku
anggunmu aromakan mataku
wangimu tusukan rusukku
marahmu biaskan rinduku
walau diriku sehembus angin bagimu
terima kasih tlah jadi ilalangku
selalu bergoyang di tiap hadirku
tak peduli kupu-kupu berebut bungamu
tak kupikir lebah ambil sehisap madumu
karena ku tahu arti mampuku...
ku tak lebih semilir angin...
Senin, 14 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar